Senin, Februari 27, 2012

Bahasa Alay Merusak Tata Bahasa Indonesia






PEKAN KREATIVITAS MAHASISWA

MASALAH BAHASA INDONESIA :
BAHASA ALAY MERUSAK TATA BAHASA INDONESIA


Disusun oleh :
Romi Rangga Purwanto Putra
F3611091
D3 Keuangan Perbankan

UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011


KATA PENGANTAR

      Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya yang begitu melimpah sehingga saya selaku penulis dapat menyelesaikan artikel ini untuk keperluan PKM
      Persoalan yang terjadi di lingkungan anak remaja jaman sekarang yang sangat perlu untuk ditemukan solusinya. Dalam artikel ini saya membahas tentang fenomena bahasa alay yang bisa merusak Bahasa Indonesia.
      Harapan saya melalui artikel ini dapat menjadi salah satu solusi untuk pemecahan masalah terhadap fenomena bahasa anak muda jaman sekarang yang dapat mengancam tata Bahasa Indonesia.
      Selaku penulis saya sangat menerima saran dan kritik yang dapat membangun dari pembaca.




DAFTAR ISI
1.      Kata Pengantar ..............................................................................  2
2.      Daftar Isi ........................................................................................  3  
3.      Ringkasan ...................................................................................... 4
4.      Latar Belakang ............................................................................... 5
5.      Tujuan ............................................................................................ 6
6.      Bahasa Alay Merusak Bahasa Indonesia ....................................... 7
7.      Pengaruh bahasa alay terhadap Bahasa Indonesia .................. 7
8.      Contoh  kata-kata Alay ..................................................................  9
9.      Ciri-ciri dari bangsa alay atau lebay ............................................... 10
10.  Dampak Positif .............................................................................. 11
11.  Dampak Negatif ............................................................................ 11
12.  Kesimpulan .................................................................................... 13
13.  Saran .............................................................................................. 13
14.  Daftar Pustaka ............................................................................... 14




 

Ringkasan
      Tata bahasa Indonesia pada saat ini memang sangat memptihatinkan, dan sudah mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut khususnya dari para remaja remaja Indonesia. Saat ini sudah banyak yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya perkembangan bahasa-bahasa baru yang mereka anggap adalah suatu kekreativitasan. Hal tersebut semakin bertambah parah karena adanya rasa takut dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul bila tidak menggunakan bahasa-bahasa tersebut. Dan salah satu dari sekian banyak bahasa yang menyimpang dari tata bahasa Indonesia diantaranya adalah bahasa Alay.

Latar Belakang
      Di zaman modern ini, salah satu bahasa yang sering digunakan oleh anak-anak muda maupun remaja di Indonesia adalah bahasa Alay. Bahasa tersebut digunakan dalam kehidupan nyata maupun dalam dunia maya. Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan mulai dari sekolah-sekolah tingkat SD sampai SMA secara optimal terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
      Sebaiknya satiap bentuk penyimpangan bahasa-bahasa ini harus segera ditinggalkan. Untuk saat ini memang tidak menjadi masalah yang begitu berarti, tetapi mungkin dalam waktu 10 atau 20 tahun mendatang kita akan kehilangan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Disini masyarakat dituntut untuk menganalisa dampak-dampak yang ditimbul dari penggunaan bahasa tersebut.
      Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
      Arti dari kata Alay sendiri memang tidak begitu spesifik ada yang mengatakan Anak layangan, Anak lebay, Anak layu atau Anak kelayapan. Tapi dari beberapa singkatan-saingkatan ini yang paling terkenal adalah anak layangan. Arti alay menurut Selo Soemaridjan, alay adalah perilaku remaja Indonesia yang membuat dirinya merasa lebih keren, cantik, hebat diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun, dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan dandanan seperti itu. Dan menurut Koentjara Ningrat, alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia yang ingin diakui statusnya diantara teman-temannya. Gejala ini mengubah gaya tulisan, dan gaya  berpakaian, sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya (baca: pengguna internet sejati, seperti blogger dan kaskuser). Diharapkan sifat ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar.
      Semakin banyaknya pengguna bahasa Alay menunjukkan bahwa semakin akrabnya generasi muda Indonesia dengan teknologi terutama internet. Hal ini semakin didukung dengan adanya pola pikir bahwa suatu bahasa harus menyesuaikan dengan masyarakat penggunanya agar tetap eksis.
      Akan tetapi, munculnya bahasa Alay sudah sangat merusak tatanan bahasa Indonesia. Dan ini merupakan pertanda kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang buruk. Memang dalam ilmu bahasa ada beragam bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku biasanya digunakan dalam acara-acara yang formal. Tetapi bahasa Alay merupakan bahasa gaul yang tidak mengindah.
      Bermaksud agar dikatakan anak gaul tetapi penggunaan bahasa tesebut membuat orang lain tidak mengerti dan susah untuk memahami kata-kata yang digunakan dalam bahasa Alay. Penggunaan bahasa Alay justru memperlambat orang lain untuk memahami, dikarenakan orang yang tidak terbiasa menggunakan bahasa Alay membutuhkan waktu untuk memahaminya.

Tujuan
      Tujuan dari penulisan artikel ini adalah agar semakin membaiknya bahasa Indonesia dengan tidak menggunakan bahasa-bahasa yang menyimpang dan merusak tata bahasa Indonesia, khususnya yang berhubungan dengan bahasa Alay. Dengan adanya artikel ini pembaca juga dapat mengetahui dampak-dampak apa saja yang ditimbulkan dengan digunakannya bahasa Alay tersebut, terkhusus bagi masyarakat yang masih sekolah

Bahasa Alay Merusak Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasan republik kita. Pentingnya bahasa itu antara lain bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: ”Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Dan undang-undang dasar kita yang di dalamnya tercantum pasal khusus yang menyatakan bahwa “bahasa negara ialah bahasa Indonesia”. Namun, di samping itu masih ada beberapa alasan lain mengapa bahasa Indonesia menduduki tempat yang terdepan di antara berates-ratus bahasa Nusantara yang masing-masing amat penting bagi penuturnya sebagai bahasa ibu atau bahasa pemersatu.
Kita sebagai warga Indonesia harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Maksud dari bahasa yang benar atau betul ialah pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku. Sedangkan bahasa yang baik atau tepat ialah pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa. Maka anjuran agar kita “berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa yang baik dan benar”, sebaliknya, mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Bahasa Alay muncul pertama kalinya sejak ada program SMS (Short Message Service) atau pesan singkat dari layanan operator yang mengenakan tarif per karakter ataupun per SMS yang berfungsi untuk menghemat biaya. Namun dalam perkembangannya kata-kata yang disingkat tersebut semakin melenceng, apalagi sekarang sudah ada situs jejaring sosial.  Dan sekarang penerapan bahasa Alay sudah diterapkan di situs jejaring sosial tersebut, yang lebih parahnya lagi sudah bukan menyingkat kata lagi, namun sudah merubah kosa katanya bahkan cara penulisannya pun bisa membuat sakit mata orang yang membaca karena menggunakan huruf besar kecil yang diacak ditambah dengan angka dan karakter tanda baca. Bahkan arti kosa katanya pun menceng jauh dari yang dimaksud. 

Pengaruh bahasa alay terhadap Bahasa Indonesia
Para ABG yang gemar bertutur Alay dalam tulisannya sudah jelas merusak keutuhan Bahasa Indonesia. Bila dalam satu kalimat ada kata-kata gue dan lo mungkin gak terlalu mengganggu sebuah makna. Tapi pada saat sebuah kalimat dan semua kata-kata yang ada dalam kalimat itu disingkat dan ditambah angka sebagai huruf, artinya menjadi kabur dan banyak tafsiran. Dalam Alay memang gak ada singkatan baku, kita bebas menyingkat kata sendiri dan membiarkan pembaca menafsirkannya dengan panduan kata sebelum dan sesudahnya.
Apabila kegemaran ini berlangsung lama dan makin dicintai, resmilah kita mengubur semangat sumpah pemuda berbahasa satu, bahasa Indonesia. Tidak berbeda dengan bahasa lisan artis dan pejabat kita yang mau bergaya dan sok berpendidikan dengan sisipan bahasa asing.
Bahasa Alay tidaklah salah, semua bahasa digunakan sebagai alat untuk bermokunikasi. Termasuk bahasa Alay dan bahasa daerah. Namun bahasa daerah bukan dikategori bahasa Alay meskipun terkadang terderang aneh, karena bahasa daerah merupakan bahasa yang telah membudaya dari leluhur dan seharusnya dilestarikan.  Tetapi untuk tetap menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ada baiknya kita mengetahui kapan, dimana dan pada saat apa semua bahasa-bahasa itu digunakan. Ketika kita berkumpul dengan komunitas yang berkomunikasi dengan bahasa Alay maka tidak ada salahnya. Begitu pula menggunakan bahasa daerah.
Untuk penggunaan bahasa Indonesia sendiri, menurut saya penggunaanya harus lebih ditekankan dan dipelajari lebih dalam. Karena bahasa Indonesia adalah bahasa nasional, bahasa pemersatu seluruh elemen masyarakat, daerah, suku adat-istiadat, semua disatukan oleh bahasa Indonesia. Maka sudah seharusnya, kita harus bisa menggunakan bahasa Indonesia untuk berbicara satu sama lain, bahkan masih banyak  orang Indonesia yang tidak bisa berbicara Bahasa Indonesia. Ini sungguh memalukan.
Salahudin Wahid di opini Kompas hari ini tentang Bangga Berbahasa Indonesia mengutip Djojok Soepardjo bahwa tonggak modernisasi di Jepang bukan hanya Restorasi Meiji 1868, tapi juga kekuatan pada budaya dan kecintaan pada bahasa Jepang yang membuat restorasi berjalan mantap. Karena itu, meski hancur pada Perang Dunia II mereka bangkit dalam 10 tahun, dan tiap tahun mencatat perkembangan ekonomi di atas 10 persen. Ini semua karena kekuatan mencintai bahasa Jepang juga menjadi kekuatan menghadapi modernisasi.

Contoh kata-kata Alay:
Coba lihat beberapa kata Alay berikut ini dan dari sana mungkin kita tahu apakah anda termasuk orang alay atau tidak ?
Rumah : Humz, Hozz, Uz
Aja : Ja, Ajj
Yang : Iank/Iang, Eank/Eang
Boleh : Leh
Baru : Ru
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz, Yua, Ea, eeaaaa
Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Tuh : Tuwh, Tuch
Deh : Dech, Deyh
Belum : Lom, Lum,lomz
Cape : Cppe, Cpeg
habis: abizzz
Kan : Khan, Kant, Kanz
Manis : Maniezt, Manies
Cakep : Ckeppz
Keren : Krenz, Krent, Kyeent
Kurang : Krang, Krank,ckalank
Tau : Taw, Tawh, Tw

Ciri-ciri dari bangsa Alay atau lebay:
  1. Sok narsis dalam segala hal ( kalo foto biasanya mulutnya di gembungin/di monyongin, mukanya kadang di kerutin ) dll.
  2. Tongkrongannya di pinggir pinggir jalan (yang wanita godain pria, yang pria godain wanita yang lagi lewat, dan kalau ada hal yg menarik langsung disorakin) intinya kampungan dan berlebihan
  3. Kalo lagi ngumpul bawa handshet buat dengerin lagu lewat handphone (suka pamer tidak jelas dan sok asik). Terus sok telpon-telponan dan SMS-SMSan.. kondisi terparah, biasanya suka nunjukin SMS dari wanita/pria ke temannya biar dibilang kalau paarnya perhatian sama dia..
  4. Sok bergaya EMO/PUNK/ dsb tapi ditanya sejarahnya EMO tidak tahu.
  5. Sok pingin ‘gaul’ mengikutin tren yang sekarang tapi terlalu LEBAY (berlebihan).
  6. Dimana mana ada acara yg namanya ‘putu putu narziz’ (Foto-foto narsis).
  7. Nama di Facebook panjang banget, contoh: Namakupanjangbanget Biarkeliatangaul Bangetdehhaha, atau biasanya namanya di kasih strip: -Namaku Alay Banget Ya-
  8. Suka ngirim bulbo tidak jelas di YM, FS atau FB : ”akko onlenndh dcnniih” ato “ayokk perang cummendh cmma saiia,” dan lain-lain.
  9. Nama Facebook mengagung – agungkan diri sendiri, seperti : pRinceSs cuTez,sHa luccU,tIkka cAntieqq,etc.
  10. Kata /singkatan selalu diakhiri huruf z/s (cth : nama adalah talitra,dbuat jadi : talz. nama adalah niken,dibuat jadi qens..dsb!)
Ciri-ciri tersebut bisa semakin banyak tergantung penilaian dari pribadi masing-masing tentang “Alay”. Bahasa Alay tidak memiliki batasan yang membuat bahasa alay tidak dapat didefinisi, tetapi dapat kita tarik kesimpulan bahwa ALAY itu merupakan ungkapan cemo’ohan dan utnuk menggambarkan segala sesuatu yang berlebihan. Nah apakah kita termaksuk didalamnya kategori manusia Alay atau tidak. Atau tanpa disadari kita sudah masuk ke ranah kaum Alay dengan bahasa yang digunakan.

Dampak Positif
Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreatif. Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi, tepat, media dan komunikan yang tepat juga.
Ada juga yang mengatakan bahwa bahasa Alay itu adalah seni. Dengan mengkombinasikan antara huruf dan angka, setidaknya membuat orang lain untuk lebih mencermati bahwa kombinasi itu bisa di baca. Atau mungkin juga bisa jadi sebuah simbol atau kode rahasia.

Dampak Negatif
Penggunaan bahasa Alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa Alay. Karena, bahasa Alay tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa Alay. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa Alay sebagai komunikasi.
Dampak negatif lainnya, bahasa Alay dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata Alay tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.
Dengan dibiasakannya diri seseorang untuk menggunakan bahasa Alay, maka dapat menyulitkan dirinya sendiri. Bisa dibuktikan dengan tingkat kelulusan SMA tahun ini. Banyak siswa-siswi SMA yang tidak lulus. Bahkan ada beberapa sekolah yang siswanya tidak lulus semuanya. Penyebab terjadinya di antaranya karena, keengganan mereka untuk membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia. Mereka lebih senang menggunakan bahasa Alay, karena lebih mudah dan merupakan bahasa yang lagi musim saat ini. Mereka gengsi atau malu jika mereka tidak menggunakan bahasa tersebut.




KESIMPULAN
Tata bahasa Indonesia pada saat ini sudah banyak mengalami perubahan. Masyarakat Indonesia khususnya para remaja, sudah banyak kesulitan dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan adanya penggunaan bahasa baru yang mereka anggap sebagai kreativitas. Jika mereka tidak menggunakannya, mereka takut dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul. Salah satu dari penyimpangan bahasa tersebut diantaranya adalah digunakannya bahasa Alay. Bahasa Alay secara langsung maupun tidak telah mengubah masyarakat Indonesia untuk tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

SARAN
Sebaiknya bahasa Alay dipergunakan pada situasi yang tidak formal seperti ketika kita sedang berbicara dengan teman. Atau pada komunitas yang mengerti dengan sandi bahasa Alay tersebut. Kita boleh menggunakannya, akan tetapi jangan sampai menghilangkan budaya berbahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan dan lambang dari identitas nasional, yang kedudukannya tercantum dalam Sumpah Pemuda dan UUD 1945 Pasal 36.





DAFTAR PUSTAKA
http://www.lpmjournal.com/review/bahasa-alay  pukul 19:45 tanggal 1 Januari 2012
http://www.lpmjournal.com/review/bahasa-alay  ,pukul 20:12 tanggal 1 Januari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for your coming