A.
PENGERTIAN DAN SEJARAH PANCASILA
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila merupakan
peraturan atau pedoman berkelakuan baik bagi seluruh bangsa Indonesia. Dan
perlu diketahui sebenarnya istilah Pancasila sudah ada sejak pertengahan abad
XIV S.M. dalam buku Nagara Kertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca. Memiliki
arti lima peraturan tingkah laku yang penting.
Secara estimologis pengertian Pancasila adalah “panca” dan “syiila” yang
berarti lima pedoman atau sendi kehidupan bagi bangsa Indonesia. Secara
historis Pancasila adalah konsep atau atau rancangan yang dibuat oleh Ir.
Soekarno yang dibacakan secara lisan pada siding BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yaitu :
1. Nasionalisme
atau Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme
atau Kemanusiaan
3. Mufakat
atau Demokrasi
4. Kesejahteraan
Sosial
5. Ketuhanan
yang berkebudayaan
Dan
pada saat itu Ir. Soekarno kelima sila tersebut diringkas menjadi Tri Sila
yaitu Sosio Nasional (Nasionalisme dan Internasionalisme), Sosio Demokrasi
(Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat), dan Ketuhanan yang Maha Esa. Dan
ketiga sila tersebut masih diringkas atau disederhanakan yang intinya menjadi
“Gotong Royong”. Dan secara teminologis adalah dalam pembukaan UUD 45 yang
ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI tercantum rumusan Pancasila.
Dan rumusan tersebutlah yang menjadi dasar bangsa Indonesia, tepatnya pada
pembukaan UUD 45 alenia ke IV. Terdapat pula rumusan-rumusan lain yaitu:
Konstitusi
RIS pada 27 Desember – 17 Agustus 1950 :
1. Ketuhanan
Yang Maha Esa
2. Peri
Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan
Sosial
UUD
sementara tahun 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959) :
1. Ketuhanan
Yang Maha Esa
2. Peri
Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan
Sosial
Dalam
Kalangan Masyarakat Luas :
1. Ketuhanan
Yang Maha Esa
2. Peri
Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kedaulatan
Rakyat
5. Keadilan
Sosial
Dari
beberapa rumusan Pancasila tersebut rumusan yang sah merupakan rumusan
Pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD 45 alenia IV sesuai dengan
ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 dan Ketetapan MPRS No. III/MPRS/2000.
Berikut
merupakan lambang dari Pancasila :
B.
PENGERTIAN IDEOLOGI
Kata ideologi berasal dari bahasa
Yunani dan terdiri dari dua kata yaitu edios dan logos. Secara umum ideologi memiliki arti sebuah gagasan atau
ide yang dijadikan pedoman pada sebuah Negara untuk mencapai kebaikan bersama
bagi bangsa tersebut. Dan ideologi pada dasarnya juga merupakan cita-cita dan
tujuan yang tetap pada sebuah Negara untuk dicapai bersama-sama.
Pengertian ideologi menurut beberapa ahli :
· Gunawan
Setiarjo
ideology
adalah kumpulan idea tau gagasan yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.
· Destutt
de Tracy
ideology adalah studi terhadap ide-ide atau
pemikiran tertentu.
· Thomas
H
ideology adalah suatu cara untuk melindungi
kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
· Karl
Marx
ideology merupakan alat untuk mencapai kesetaraan
dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
C.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Sebuah negara memerlukan ideologi
untuk menjalankan setiap pemerintahan yang ada pada negara tersebut. Dan pancasila
merupakan ideologi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pancasila berasal dari
bangsa Indonesia sendiri dan tentu saja tidak ada negara lain yang memiliki
ideologi yang sama dengan negara Indonesia. Pancasila dijadikan cita-cita bagi
rakyat dan keseluruhan bangsa Indonesia dan juga menjadi tujuan hidup berbangsa
dan bernegara Indonesia.
Ideologi dapat ditentukan oleh
setiap masing-masing negara. Dan Indonesia sendiri memilih Pancasila sebagai ideologi
bangsa karena kelima sila dalam Pancasila dipandang baik dan cocok dengan
bangsa Indonesia. Setiap sila menggambarkan bangsa Indonesia yang memiliki
keanekaragaman agama dan suku. Dan
negara Indonesia juga merupakan sebuah negara yang terbuka dan demokratis. Pada suatu
negara demokratis setiap masyarakatnya dapat mengutarakan aspirasinya
untuk merubah sesuai dengan keinginan mereka atau memberikan suara mereka. Hal
ini dapat dilihat dalam keseharian atau kebiasaan hidup bangsa Indonesia.
Untuk mewujudkan hal-hal yang menjadi
isi dari pada Pancasila tersebut kita diharapkan untuk bisa mempertahankan dan
mengamalkan dalam berbagai bidang meliputi pemerintahan, kehidupan masyarakat
dan dalam bidang pendidikan.
D. IDEOLOGI-IDEOLOGI
DI DUNIA
LIBERALISME
Liberalisme adalah ideology yang
memiliki arti kebebasan. Liberalisme berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan
Renaissans yang menandai berakhirnya abad pertengahan. Hal tersebut terjadi
karena pada saat itu masyarakat terikat pada sebuah aturan gereja dan raja yang
sangat mendominasi. Secara umum liberalism mencita-citakan masyarakat yang
bebas, dan terlihat dari kebebasan berpikir secara individu dan liberalisme
menolak adanya batasan-batasan terhadap pemerintahan dan agama.
Ciri-ciri liberalisme :
Berpolitik demokrasi, memiliki
kebebasan bagi setiap individu dalam menentukan sesuatu yang berpengaruh pada
diri sendiri (agama, kebebasan berbicara, kebebasan pers), lebih mengutamakan
individu, hukum untuk melindungi individu, peran negara sangat kecil dibandingkan
swasta, menghargai HAM, dll.
KOMUNISME
Definisi
komunisme atau paham komunisme. Paham
komunisme adalah paham yang merupakan sebagai bentuk reaksi atas perkembangan
masyarakat kapitalis yang merupakan produk masyarakat liberal. Berkembangnya paham
individualisme liberalisme di barat berakibat munculnya masyarakat kapitalis
menurut paham komunisme, mengakibatkan penderitaan rakyat. Komunsime muncul sebenarnya sebagai
reaksi penindasan rakyat kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung oleh pemerintah.
Berolak belakang dengan individualism kapitalisme, paham komunisme yang dicetuskan melalui pemikiran Karl Marx memandang bahwa hakikat kebabasan dan hak individu itu tidak ada.
Berolak belakang dengan individualism kapitalisme, paham komunisme yang dicetuskan melalui pemikiran Karl Marx memandang bahwa hakikat kebabasan dan hak individu itu tidak ada.
Paham
komunisme dalam memandang hakikat hubungan Negara dengan agama meletakkan pada
pandangan filosofisnya yaitu materialisme diakletis dan materialisme historis.
Hakikat kenyataan tertinggi menurut komunsime adalah materi.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/political-science/2117284-pengertian-komunisme/#ixzz1rc6Zv0Pr
Ciri-ciri Komunisme :
Tidak menganggap Tuhan
ada (tetapi semua itu tergantung dari pribadi masing-masing, jika ia menganggap
Tuhan ada maka Tuhan ada, dan jika ia menganggap Tuhan tak ada maka Tuhan tidak
ada), tidak memihak kepada individu, hanya ada satu partai, tidak menghargai
HAM, dll.
SOSIALISME
Sosialisme muncul
ketika komunisme sedang berkuasa, hal ini terjadi karena penolakan dari kaum
buruh yang ditindas oleh kaum bangsawan atau elite. Dianggap sebagai sebuah
sikap seperjuangan dan rasa kesamaan para kaum buruh.
Ciri-ciri Sosialisme :
Menciptakan masyarakat
yang berjiwa social tinggi, dan bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi,
suatu permasalahan sebaiknya dipecahkan secara demokratis, mengutamakan
kebersamaan, masyarakat lebih penting dari individu, agama diharapkan untuk
berperan sebagai pemersatu dalam masyarakat, dll
DEMOKRASI
Demokrasi memiliki arti
dari rakyat dan untuk rakyat. Terdiri dari dua kata yaitu “demos” dan “kratos”
yang bearti kekuasaan rakyat atau kekuasaan ditangan rakyat.
Ciri-ciri Demokrasi :
Segala sesuatu berasal
dari rakyat, untuk kepentingan rakyat bukan individu, rakyat membuat ketetapan
hokum bagi dirinya sendiri melalui dewan perwakilan, dll.
FASISME
Semboyan fasisme adalah
“Crediere, Obediere, Combattere” yang berarti yakinlah, tunduklah, berjuanglah.
Berkembang di Italia antara tahun 1992-1943. Setelah Benito Musolini terbunuh
tahun 1943, fasisme di Italia berakhir. Demikian pula Nazisme di Jerman. Namun,
sebagai suatu bentuk ideology, fasisme tetap ada. ( sumber : http://abasozora.wordpress.com/2008/11/15/a/
)
Dalam fasisme pemerintah harus bertindak tegas kepada rakyat agar
mereka ditakuti. Maka dari itu fasisme telah menginjak-injak HAM dan demokrasi
rakyat.
Ciri-ciri Fasisme :
Segala sesuatu dalam negara tersebut diatur oleh pemerintah dan
negara diperlukan untuk mengatur masyarakat, system pemerintahan harus otoriter,
dll.
E. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
KEUNGGULAN
·
Memiliki sikap-sikap posotif
yang dimiliki ideology-ideologi lain yang ada di dunia
·
Membela rakyat
·
Peran serta negara tidak
membuat rakyat menderita (seharusnya)
·
Seluruh komponen masyarakat
saling memiliki keterikatan
·
Bersifat terbuka
·
Memberi kebebasan kepada
rakyat (dalam berpolitik dan beragama)
·
Menjunjung tinggi hak asasi
manusia tanpa menghilangkan hak orang lain, dll.
KELEMAHAN
·
Terlalu ditinggi-tinggikan
(berlebihan)
Kelemahan Pancasila dibandingkan
ideology-ideologi lain sangatlah sulit untuk dicari. Karena Pancasila sendiri
mengambil segala hal-hal positif yang ada dalam setiap ideology yang ada. Untuk
bangsa Indonesia Pancasila memang sudah tepat apabila dijadikan sebagai
ideology bangsa, hanya saja cara pengamalan bangsa kita saat ini terhadap
Pancasila sudah salah kaprah. Segala sesuatu yang menjadi makna atau nilai
Pancasila tersebut seakan-akan sudah tidak ada lagi. Dan pratek untuk
mengamalkan nilai-nilai Pancasila lama-kelamaan mulai memudar.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Paradigma Baru Pendidikan
Kewarganegaraan; Dwi Winarno, S.Pd., M.SI , 2006
2.
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan
Pancasila; Prof. Drs. H.A.W Widjaja , 2002
3.
Pancasila Dalam Tinjauan Historis,
Yuridis dan Filosofis; B. Sukarno, 2005
4.
Pendidikan Kewarganegaraan; Dadang
Sundawa, Djaenudin Harun, A.T. Sugeng Priyanto, Cholisin, Muchson A.R , 2008
5.
Beberapa Hal Mengenai Falsafah
Pancasila; Dr. Soerjono Soekanto SH., MA , 1982
6.
http://www.scribd.com/doc/24154562/Pengertian-Pancasila-Secara-Etimologis-Historis-Dan-Terminologis
Minggu, 8 April 2012 pukul 11:38
terimakasih utk infonya
BalasHapusTrims, berguna utk tugas
BalasHapusterima kasih untuk peringatan bahwa tidak ada info yang akan didapat :')
BalasHapusKurang dalam membahas. Rujukan kyrang luas. Karena yng dibahas ada ideologi luar, sebaiknya juga ada rujukan luar. Juga perrltimbangan ideologi sama tapi negara beda, krn budaya juga mempengaruhi penerapan ideologi.
BalasHapus